CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »


"Setiap Lebaran Selalu Menyaksikan Cerita Menarik Dan Unik ,Untuk Hati Yang Mahu Menerima Kebenaran"

Wednesday, April 29, 2009

Orang Yang Didoakan oleh Para Malaikat

Insya Allah berikut inilah orang - orang
yang didoakan oleh para malaikat : Justify Full

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga Malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci". (Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat. Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia'" (Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469)

3. Orang - orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan" (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

4. Orang - orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf). Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf" (Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah. Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu". (Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat ( berdoa ) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, 'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah. Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (kelangit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan'" (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra., Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang - orang yang berinfak. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang - orang yang sedang makan sahur" Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa "sunnah" (Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit. Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar,"Sanadnya shahih")

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain" (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

-----
Sumber Tulisan Oleh :
Syaikh Dr. Fadhl Ilahi (Orang -orang
yang Didoakan
Malaikat, Pustaka Ibnu Katsir,
Bogor, Cetakan Pertama, Februari 2005

Wednesday, April 22, 2009

"Daulat Tuanku"...

Tragedi memilukan dialami model Indonesia, Manohara Odelia Pinot. Selain diduga disekap oleh suaminya, Tengku Muhammad Fakhry, putra Raja Kelantan Malaysia, wanita muda tersebut juga diduga disayat-sayat dadanya dengan silet oleh sang suami. Keluarganya menyatakan sang putri kini tak jelas nasibnya.

Kisah memilukan ini diungkapkan Daisy Fajarina, ibunda Manohara. “Anak saya disiksa, di bagian dadanya disilet-silet. Itu yang ngomong dari pihak dalam istana yang punya hati nurani dan nggak tega melihat penderitaan anak saya,” jelas Daisy saat ditemui di Restoran Ampera, Jl KH Ahmad Dahlan, Jakarta Selatan, Senin (20/4) petang.
Daisy mengaku memiliki bukti penyiksaan yang diterima oleh putrinya yang blasteran Indonesia-Prancis tersebut. “Saya juga ada bukti rekaman,” imbuhnya.

Pernikahan Manohara dengan Tengku Temenggong Muhammad Fakhry Petra sebenarnya dikarenakan oleh sebuah ‘kecelakaan’. Pada awal 2007 lalu Manohara mengaku kepada ibunya kalau kegadisannya telah direnggut oleh Tengku. Mendengar pengakuan itu, Daisy mengaku shock. “Saya merasa kecurian dan tertipu. Setiap saya menjabat tangan Tengku, dia selalu bersumpah pada saya tak akan melakukan hal-hal yang maksiat,” tutur Daisy berlinang air mata.
Lantas bagaimana nasib Manohara sekarang?

Sampai saat ini keberadaan sang model berusia 17 tahun itu masih misterius. Artis kelahiran 28 Februari 1992 yang pernah masuk dalam ‘100 Pesona Indonesia’ oleh Majalah Herper’s Bazaar ini diduga disekap oleh pangeran dari Malaysia tersebut. Daisy membenarkan adanya pengambilan secara paksa Manohara oleh Tengku Fakhry.

Manohara adalah putri kedua pasangan Daisy Fajarina dan Reiner Pinot Noack, pria berkebangsaan Prancis. Dari pernikahan yang berakhir dengan perceraian ini, Daisy memiliki dua putri yaitu Dewi Sari Asih dan Manohara Odelia.

Cerita pilu ini bermula dari perkenalan Manohara dengan Tengku Fakhry. Sekitar Desember 2006, Daisy dan Manohara mendapat undangan dari salah satu teman baik yakni makan malam bersama Datuk Najib, Deputi Prime Minister dari Malaysia. Dalam acara itu, Manohara berkenalan dengan Tengku Fakhry yang kelahiran 7 April 1978.

“Ketika pertemuan, beliau terlihat sangat sopan. Setelah beberapa bulan, beliau menujukkan rasa sukanya kepada putri saya Manohara yang saat itu berusia 15 tahun. Selama saya kenal, beliau orangnya baik. Kalau dia datang ke Jakarta, kami sering diajak berlibur bersama.

Dia rajin salat, tak pernah kasar, dan lembut bicaranya. Saya sudah menganggap Tengku anak saya,” kata Daisy.
Kemudian pada Desember 2007 saat malam tahun baru, Manohara datang menemui Daisy dan menangis. “Manohara mengaku bahwa Tengku telah merenggut kegadisannya. Saya merasa kecurian dan tertipu,” kata Daisy.

Setelah itu, Tengku bersedia menikahi Manohara, namun dengan syarat pernikahan akan digelar di bawah tangan. Tetapi Daisy tidak mau anaknya dinikahi secara siri.
Maka pada 17 Agustus 2008, Daisy dan Manohara berangkat ke Kuala Lumpur atas undangan istana Kelantan dalam rangka memperkenalkan Manohara kepada ayah dan ibunda Tengku Fakhry. Kemudian oleh Mufti (ketua agama) ditentukan pernikahan akan digelar 26 Agustus 2008.

Daisy saat itu mengaku kaget, karena tidak ada waktu cukup untuk memberi tahu keluarga dan melakukan segala persiapan. “Waktu itu usia Manohara 16,5 tahun,” jelas Daisy.

Karena sudah diputuskan, pernikahan tetap dilangsungkan. Dalam pernikahan itu, Tengku memberi mas kawin 50.000 RM, kalung berlian, anting-anting, gelang, cincin, dan jam tangan.

Diperlakukan Kasar
Lebih lanjut Daisy menceritakan, selama menjalani kehidupan rumah tangganya dengan Tengku Fakhry, Manohara tidak diperlakukan dengan baik. Menurut Daisy, putrinya kerap dianggap sebagai properti, bukan istri. Kerap kali Tengku Fakhry di hadapan umum memperlakukan Manohara dengan kasar.

Ia sering mengatakan istrinya seperti mobil mewah, tapi karena tidak bisa dikendarai, ganti saja dengan mobil lain. “Sampai pada suatu saat Manohara melarikan diri dari Singapura kembali ke Jakarta ke rumah kontrakan kami,” ungkap Daisy.

“Tapi setelah itu, kami di Jakarta selalu kedatangan tamu untuk mencoba membawa anak saya kembali ke Kuala Lumpur. Saya katakan semua itu terserah Manohara, ” tutur Daisy.

Beberapa kali pihak Tengku Fakhry terus melakukan upaya mengambil Manohara, salah satunya dengan mengajak ibadah umrah. Karena niatnya baik, keluarga Manohara mengizinkan. Maka pada 25 Februari 2009, berangkatlah mereka menuju Jeddah, Arab Saudi, dengan pesawat MAS. Daisy dan Dewi, kakak Manohara, juga diajak serta umrah.”Alhamdulillah, kami melakukan ibadah dengan baik, hubungan kami dengan Tengku pun baik,” ujar Daisy.

“Tanggal 9 Maret 2009, kami bersiap-siap kembali ke tanah air. Sewaktu menuju ke airport, Manohara berangkat satu mobil dengan Tengku Fakhry. Saya dan putri saya, Dewi, dan Pak Mohd. Kamel dengan mobil lain,” katanya.

“Tapi setiba di airport, saya terperanjat karena kita tidak menuju ke terminal commercial tapi ke terminal aviation untuk private jet. Betapa terperanjatnya saya karena pintu pesawat tiba-tiba ditutup, karpetnya digulung. Orang-orang di bawah memberi aba-aba kepada pilot bahwa ada tiga penumpang (Daisy, Dewi, Mohd Kamel, -Red) yang ingin naik, tapi dia tidak peduli,” kisahnya.

Daisy kemudian lari ke sisi kanan pesawat mencari dimana Manohara. “Saya sempat melihat dia ditekan oleh orang di dalam pesawat. Saya sangat takut sekali, saya berteriak ‘anak saya….tolong anak saya…’ Dewi juga berteriak teriak ketakutan, tapi pilot tetap tidak peduli dan menjalankan pesawat sampai wingnya hampir menabrak kami dan mobil yang diparkir di dekat pesawat, ” tutur Daisy.

Sekejap kemudian, lanjut Daisy, Manohara yang wajahnya mirip artis Nia Ramadhani itu melesat bersama pesawat tersebut. “Manohara terbang dengan pesawat Challenger 300 milik Berjaya Air dengan nomor reg 9MTAN dan diterbangkan pilot Kaptain Zakaria Salleh, yang berkebangsaan Malaysia. Pesawat meninggalkan kami begitu saja di runway, kami ketakutan sekali.

Saya tidak menyangka setelah umrah, mereka sanggup melakukan hal yang sangat tidak manusiawi, ” tutur Daisy yang mengakui Manohara pernah pacaran dengan Ardi Bakrie, putra Menko Kesra yang juga pengusaha kaya Aburizal Bakrie.

Daisy langsung melaporkan peristiwa itu ke Kedubes RI di Jeddah. Kemudian pada 19 Maret, dia mencoba ke Malaysia tapi dijegal oleh Imigrasi Malaysia. “Saya tidak boleh masuk dengan alasan yang mereka sendiri tidak bisa kasih alasan. Itu atas permintaan kerajaan Kelantan,” kata perempuan berusia 44 tahun itu.

Pada 23 Maret 2009, Daisy juga melapor ke Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Deplu. Ia juga meminta bantuan kepada semua media untuk ikut melakukan investigasi dan pemberitaan untuk mendeteksi jejak putrinya. “Rasanya saya ingin mati saja, tapi saya tahu saya harus kuat untuk anak saya. Saya tidak sanggup membayangkan apa yang akan terjadi pada anak saya,” kata Daisy berlinang air mata.

Tengku Fakhry merupakan putra dari Raja Kelantan, Sultan Ismail Petra. Ibunya bernama Tengku Anis. Fakhry, yang merupakan putra ketiga, memiliki tiga saudara. Masing-masing Tengku Muhammad Faris Petra, Tengku Muhammad Faiz Petra dan Tengku Amalin A’lshah Putri.

Tak ada kegiatan terbaru yang pernah dilakukan Fakhry. Terakhir ia sempat membuka festival makanan di Kelantan, 21 Juli 2008 silam. Kegiatan ini merupakan even rutin untuk menarik kedatangan turis ke negara bagian tersebut.
Dipetik dari: Akhbar Surya
Daulat Tuanku!...pasti berita-berita seperti ini sukar untuk kita dapati di dada-dada akhbar nasional milik kerajaan..Bukan niat untuk menderhaka.Pemimpin perlu menunjukkan contoh yang baik dalam memastikan rakyat mengikut contoh yang baik.Dengan cerita-cerita seperti ini,sedikit sebanyak akan "menjejaskan" dan "melahirkan" perasaan keraguan dalam detik aku membilang hari kearah alam rumah tangga.."orang Malaysia itu kelihatan baik,alim pada zahirnya..tapi sebenarnya perilakunya kasar ...." dashhhhhh satu ayat dari si "dia" mengunkapkan dari peristiwa yang kini menjadi isu hangat di dada akhbar di indonesia.Adakah kerana gelaran "DIRAJA" dan pangkat mereka berhak melakukan sewenangya?Jangan sampai suatu hari nanti dengan sikap "angkuh"dan "sombong"maka sejarah Sultan Mahmud berlaku kembali atas sikap kezaliman raja itu sendiri..DAULAT ISLAM!!DAULAT AL -QURAN!!DAULAT SUNNAH!!..Pada suatu hari berkirim suratlah baginda kepada ulama Tabi’in yang masyhur, Hasan Basri, bertanya kepada beliau dari hal sifat-sifat Imam (raja) yang adil. Maka telah menjawab Hasan Basri demikian bunyinya:Ketahuilah hai Amirul Mukminin, bahawasanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menjadikan raja yang adil laksana tongkat tua yang teguh condong yang akan menauri, lemah yang akan membila. Dia menjadi tujuan dari segala orang yang ragu, memperbaiki segala yang rosak, menguatkan segala yang lemah, tempat mengadu bagi tiap-tiap yang teraniaya, tempat kembali dari tiap-tiap yang sengsara.”

“Imam yang adil ya Amirul Mukminin, ialah laksana seorang pengembala yang hati rahim kepada binatang pengembalaannya; dibawanya ke padang yang berumput subur, dijaganya jangan jatuh ke lurah yang curam, dijaganya dan dipeliharanya jangan ditangkap binatang buas, dipeliharanya jangan ditimpa dahaga dan kepanasan.”

“Imam yang adil ya Amirul Mukminin, laksana seorang ayah yang cinta akan anak-anaknya, diasuhnya semasa anak itu kecil, diajarnya setelah anak itu besar, dituntunnya di dalam mencari penghidupan, dikumpulkannya harta bersusah payah, untuk anaknya itu jika si ayah mati.”

“Imam yang adil ya Amirul Mukminin, laksana seorang ibu yang pengasih, dikandungnya anaknya dalam perutnya dengan susah payah, diasuhnya setelah anak itu lahir. Tidak tidur matanya malam, jika anaknya bangun, dia termenung jika dilihatnya anaknya duka, disusukannya; puas disusukan digendungnya. Mukanya berseri-seri jika si anak sihat, mukanya muram jika si anak sakit.”

“Imam yang adil ya Amirul Mukminin, ialah laksana seorang yang berdiri di antara Allah dengan hamba-Nya, didengarnya Maha Tuhan dengan tenang, setelah itu diterangkannya bagaimana wajah-Nya kepada mereka. Dibimbingnya tangan umat supaya sama-sama ke hadrat Rabbi, memohonkan kurnia-Nya.”
“Oleh sebab itu ya Amirul Mukminin, janganlah paduka sebagai budak yang dipercayakan oleh penghulunya kepadanya menyimpan hartanya dan memelihara kaum kerabatnya, lantas budak itu khianat akan amanat, dimusnahkannya harta benda itu dan disia-siakannya petaruh.”

“Kemudian itu ingatlah ya Amirul Mukminin akan maut dan apa yang akan kejadian sesudah mati. Ingatlah bahwa persedian paduka agaknya sedikit, orang yang akan menolong paduka tidak ada. Bersiaplah untuk menghadapi mati, dan untuk menghadapi zaman sesudah mati.”

“Ketahuilah pula ya Amirul Mukminin, bahawa paduka akan tinggal dalam sebuah rumah yang tidak serupa dengan rumah yang paduka diami sekarang. Lama sekali paduka akan mengeluh di sana, dan tidaklah seorang juga yang akan menemuinya, hanya tinggal seorang diri dalam kesunyian."

"Oleh sebab itu berkemaslah dari sekarang dan bersiaplah. Kerana perkemasan dan persiapan yang disediakan lebih dahulu, itulah hanya yang akan menolong di sana kelak, iaitu pada waktu lari padanya manusia daripada saudaranya dan ibunya daripada ayahnya dan isterinya, daripada anaknya sekalipun.”

Wednesday, April 15, 2009

Al-Quran Untuk Siapa?


Isu hangat di kalangan orang politik "B-End" ialah isu Nga Ko Ming membaca ayat Al-Quran semasa berkempen, ayat yang di baca adalah Surah An Nahl (ayat 90) bukan Surah Aura seperti yang disebutkannya. Memang tiada nas yang mengatakan orang bukan Islam tidak boleh membaca Al-Quran tetapi kesilapannya menyebut nama surah menjadi pertikaian.

Kemudian timbul pula isu hangat terkini pula iaitu "TS RA" yang sering meletakkan Al-Quran di hadapannya semasa bermesyuarat ibarat dibuat perhiasan..Mungkin dia berniat menjadikan Al-Quran menjadi saksi percakapannya kot..

Kita cukup seronok mengatakan orang tu menghina Al-Quran orang ini menghina Al-Quran tanpa kita sedari mungkin kita juga telah menghina Al-Quran (bukan semua).

Setakat manakah kita benar-benar memahami hakikat sebenar kedudukan al-Quran disisi Islam dan bentuk-bentuk penghinaan al-Quran lainnya yang tidak kurang beratnya yang tidak kita sedari?

Al-Quran bukanlah sebuah buku atau kitab yang keramat yang perlu disimpan di tempat-tempat tersembunyi, disimpan di tempat-tempat tertutup dan dipulaukan. Namun hakikatnya, al-Quran adalah pegangan paling utama umat Islam di setiap masa dan ketika. Al-Quran perlu difahami isi kandungannya dan dijadikan panduan kehidupan. Di dalamnya penuh dengan hikmah dan ilmu serta jalan petunjuk kepada kehidupan yang sejahtera dan harmoni. Melalui al-Quran, ALLAH menunjukkan jalan yang sebenar-benarnya yang perlu dilalui oleh manusia untuk menuju kehidupan yang terbaik dan bahagia.

Namun itu tidak lagi diutamakan oleh umat Islam hari ini secara umumnya. Umat Islam hanya meletakkan al-Quran tidak lebih hanya sebagai perhiasan, bahan simpanan di penjuru-penjuru sudut rumah, bahan hantaran perkahwinan, pertandingan bacaan al-Quran, dan hanya diambil sedikit-sedikit sahaja daripada keseluruhannya (seperti surah Yaasiiin yang dibaca disetiap malam Jumaat).

Golongan yang menghina al-Quran

Menurut Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Qaiyyim (dalam karangan mereka) bahawa masyarakat di zaman Nabi telah memulaukan al-Quran dengan 5 cara yang utama iaitu:

1. Membiarkan al-Quran tanpa dibaca.
2. Memulaukan al-Quran tanpa digunakan untuk mencari jalan petunjuk.
3. Memulaukan al-Quran tanpa mengambil hukum hakamnya.
4. Memulaukan al-Quran tanpa mengambil kira isinya dan kepentingannya untuk kehidupan.
5. Memulaukan al-Quran dengan tidak menjadikannya sebagai sumber atau jalan penyelesaian kepada pelbagai masalah kehidupan manusia dari segi rohani mahupun jasmani.

Ramai manusia atau umat Islam hari ini tidak sedar akan hakikat ini. Mereka menganggapkan seolah-olah bahawa al-Quran itu hanyalah buku yang perlu disimpan dengan serapi-rapinya di dalam almari-almari tersembunyi tanpa perlu dibaca dan difahami isinya.

Inilah bentuk pemikiran umat Islam pada zaman ini yang cukup sempit. Sebab itulah setiap hari kita dipaparkan dengan pelbagai ragam masalah umat Islam di media-media massa. Ini adalah sebab dan akibatnya mereka memulaukan dan meminggirkan al-Quran.

Ketahuilah bahawa, sebagai umat Islam yang sebenar-benarnya, rujukan kita yang paling agong dan paling tinggi sebagai panduan dan petunjuk jalan kehidupan di dunia ini adalah al-Quranul Karim dan al-Hadis (as-Sunnah) dan seterusnya para ulama dan ilmuan. Tetapi hakikatnya pada hari ini, semua bentuk rujukan tersebut begitu diabaikan oleh para masyarakat secara umumnya.

Sunday, April 12, 2009

Bunyi ketika Solat

Pastinya deringan telefon tersebut mengganggu lain-lain ahli jemaah yang sedang berkomunikasi dengan ALLAH di dalam solat. Kekusyukan mereka terganggu. Dan pastinya juga pemilik telefon bimbit tersebut berasa resah dan malu atas kecuaian beliau tidak mematikan telefon bimbit sebelum memulakan solat.


Tidak sepatutnya deringan telefon berbunyi sewaktu seseorang sedang solat. Apatah lagi sedang bersolat berjemaah. Deringan kosong sahaja sudah menyakitkan telinga, inikan pula muzik dan nyanyian.

Sepatutnya pemilik telefon sudah mematikan telefon beliau, ataupun membuatkan telefon tersebut dalam ’silent mood’ atau ‘vibrate mood’. Sebaik-baiknya OFF terus. Sebab kadang-kadang, jika telefon bimbit bergetar, ia akan mendatangkan perasaan resah kepada seseorang yang sedang solat. Lantas mengganggu tumpuan dalam bersolat. Walhal, kekhusyukan di dalam solat adalah suatu yang dituntut kepada kita.

Firman ALLAH:

“Peliharalah segala solat (mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam solatmu) dengan khusyuk.” Surah al-Baqarah : 238



“Sesungguhnya beruntunglah orang yang beriman, iaitu orang-orang yang khusyuk di dalam solatnya.” Surah al-Mu'minuun: 1-2


Justeru, amat penting untuk kita mendapatkan kusyuk dalam solat. Jadi berhati-hatilah agar kita tidak menyebabkan orang lain hilang fokus dan khusyuk di dalam solat.

Jika berlaku seperti perkara di atas kepada diri kita, apakah yang perlu kita buat? Adakah membiarkan deringan itu terus berbunyi? Atau bagaimana? Bolehkah kita melakukan pergerakan untuk mematikan telefon bimbit tersebut?

Apabila ditanya soalan yang sama, panel feqh al-Ahkam.net telah menjawab seperti berikut:

Didalam solat, ia bukanlah sesuatu yang rigid sehingga tidak membenarkan pergerakan langsung. Syarat yang paling penting adalah pergerakan tersebut tidak memesungkan seseorang itu dari kiblat (qiblah).

Nabi s.a.w sendiri pernah mengimami solat (menurut riwayat Muslim) didalam masjid sambil mendokong cucunya Umaamah. Apabila baginda ruku’, dia akan meletakkan cucunya dibawah, dan apa bila baginda bangun, dia akan mendokong cucunya kembali. Hadith ini diriwayatkan oleh Malik 1/170, al-Bukhari, 1/487, Muslim #543, Abu Daud #917 - 920.

Malah, baginda semasa bersolat sunat dirumah pernah membuka pintu rumah untuk A’isyah ra. masuk. Berkata A’isyah ra :-

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يصلي في البيت والباب عليه مغلق فجئت فمشى
حتى فتح لي ثم رجع إلى مقامه ووصفت أن الباب في القبلة


“Rasulullah s.a.w sedang bersolat didalam rumahnya dengan pintu tertutup. Aku datang (berhampiran pintu) dan baginda bergerak dan membuka pintu untukku, kemudian dia pergi ketempatnya kembali. A’isyah ra. mensifatkan bahawa pintu itu mengadap kiblat” [Hadith Riwayat Ahmad 6/31, Abu Daud #922, al-Nassa'i 1/178 al-Tirmudzi 2/497].

Pergerakan Nabi s.a..w ini menunjukkan pergerakan yang mempunyai keperluan. Mematikan handphone juga merupakan pergerakkan, malah dikalangan para ilmuan terkini mewajibkan talipon tersebut dipadam, kerana ia akan mengganggu solat berjemaah. [Abdul Rahman Mohammed, Pelik tapi benar dalam solat, ms 74].

Abu Sa’ed al-Khudri ra berkata : Rasulullah s.a.w apabila baginda pergi ke masjid untuk beriktikaf, dan baginda mendengar al-Quran dibaca secara kuat, baginda berkata : Setiap kamu bercakap secara rahsia dengan Allah, maka janganlah mengganggu yang lain atau meninggikan suara melebihi orang lain apabila membaca al-Quran - atau baginda berkata, apabila bersolat” [Hadith Riwayat Abu Daud #1332].

Bacaan al-Quran secara kuat juga ditegah oleh Nabi s.a.w jika ia mengganggu jemaah yang lain, inikan pula bunyi handphone, ditambah dengan bunyi-bunyi musik. WA.

Sumber dari :halaqah.Net

Wednesday, April 8, 2009

2 Bukit Ditawan ...


Tahniah dan syabas bagi Calon-calon yang berjaya!!Mengulas kemenangan Pakatan Rakyat(PR) di 2 buah bukit (Bukit Gantang dan Bukit Selambau) memberi isyarat jelas kepada kerajaan Barisan Nasional hari ini terutama ditunjangi UMNO perlu melakukan perubahan yang besar dalam pentadbiranya hari ini.Isyarat ini sudah jelas,perjuangan bersifat "kaum" bukanlah suatu trend terbaik untuk menambat hati rakyat...Ini juga suatu isyarat jelas bahawa rakyat di Perak tidak merestui cara pembetukan kerajaan Barisan Nasional di Perak.Kemenangan Dato Seri Ir Haji Mohamad Nizar Jamaluddin bagi kerusi Parlimen P059 Bukit Gantang dengan majoriti yang meningkat hampir sekali ganda daripada PRU12 lepas menunjukkan rakyat telah muak dan cuak dengan politik Umno .
Nizar memperolehi majoriti 2,789 undi sekali gus menutup mulut Umno/BN yang kerap kali celupar merendah-rendahkan Nizar maupun calon Pas. Mungkin Dr Zambry akan berkata diapun boleh buat atau boleh menang jika dicalonkan menentang Nizar. Itulah keistimewaan Umno/BN yang tidak pernah cuba mengakui kekalahan dan kelemahan diri.Paling "mengelikan" dan "menjekelkan" saluran TV kerajaan TV1 dalam membuat ulasan mengenai Pilhanraya...ternyata berat sebelah!!! pehhhh...
Umno tentunya membelanjakan jutaan ringgit dalam usaha mengalahkan Nizar dengan meletakkan ayam tambatan terbaiknya, Ismail Saffian. Pelbagai janji manis ditabur tetapi akhirnya tersungkur… tersungkur dengan jumlah undi pada Nizar bertambah. Bukit Selambau, Kedah pula, calon Parti Keadilan Rakyat (PKR) S. Manikumar menang dengan meraih 12,632 undi, menewaskan calon BN S.Ganesan dan 13 calon Bebas lain, dengan majoriti 2,403 undi.Kemasukan TUN DR MAHATHIR dalam UMNO tidak banyak membantu.Najib berhadapan laluan getir dalam membawa BN kesuatu kedudukan yang "stabil"..Kesedaran golongan muda dalam arena politik sedikit sebanyak memberi impak kepada jumlah undi yang berpihak pada PR.TAKBIR!!!!